Definisi, Fungsi, Kelebihan, Kekurangan, dan Jenis - Jenis Framework serta Cara Install Laravel
Definisi Framework
Sebuah kerangka kerja yang digunakan untuk mempermudah para developer software dalam membuat dan mengembangkan aplikasi. Pada framework itu sendiri berisi kumpulan fungsi-fungsi dasar atau perintah yang biasa digunakan dalam mengembangkan suatu software, dengan harapan agar software yang dibangun menjadi lebih cepat dan terstruktur.
Ada dua jenis Framework dalam dunia
pemrograman yaitu Desktop Framework dan Web Framework, keduanya memiliki
fungsi yang berbeda, Desktop Framewok digunakan untuk membangun
aplikasi berbasis desktop sedangkan Web Framewok digunakan untuk
membangun aplikasi berbasis web.
Pada Desktop Framework program yang
dijalankan tidak berjalan langsung pada perangkat keras, akan tetapi
aplikasi berjalan dilingkungan perangkat lunak dengan memanfaatkan Common Language Runtime.
Sedangkan aplikasi yang dibangun menggunakan Web Framework juga tidak
langsung dieksekusi oleh web server, aplikasi web terlebih dahulu
diproses oleh core.
Secara umum Framework tersusun dengan
struktur MVC ( Model View Controller ) yang memungkinkan pengembang
dapat mengelompokan fungsi - fungsi seperti fungsi inputan, proses dan
output dari sebuah aplikasi. Bagaimana dari sini sobat komputer pastinya
sudah memahami apa itu Framework.
Beberapa contoh Framework yang ada di dunia pemrograman :
- Framework aplikasi berbasis desktop : Net. Framework, JavaFx, Electron dan lain sebagainya.
- Framework aplikasi berbasis website : Yii, Code Igniter, Phalcon, Symfoni, Meteor dan lain sebagainya.
Fungsi Framework
Dalam penerapannya fungsi Framework dapat diuraikan sebagai berikut :
- Mempercepat proses pembuatan aplikasi baik itu aplikasi berbasis desktop, mobile ataupun web.
- Membantu para developer dalam perencanaan, pembuatan dan pemeliharaan sebuah aplikasi.
- Aplikasi yang dihasilkan menjadi lebih stabil dan handal, hal ini dikarenakan Framework sudah melalui proses uji baik itu stabilitas dan juga kehandalannya.
- Memudahkan para developer dalam membaca code program dan lebih mudah dalam mencari bugs.
- Memiliki tingkat keamanan yang lebih, hal ini dikarenakan Framework telah mengantisipasi cela - cela keamanan yang mungkin timbul.
- Mempermudah developer dalam mendokumentasikan aplikasi - aplikasi yang sedang dibangun.
Kelebihan Framework
1. Lebih cepat dan efisien
Jika Anda mengerjakan proyek besar, maka penggunaan framework dapat membantu mempercepat proses pengembangan. Pada umumnya, framework memiliki beragam fungsi dan plugin yang bisa Anda manfaatkan. Dengan kerangka kerja ini, maka proses pengembangan proyek jauh lebih cepat daripada Anda harus menulis kode dari awal. Selain itu, Anda juga tidak perlu menulis berulang-ulang untuk kode yang bersifat repetitif.
2. Menghemat biaya
Sebagian besar kerangka populer bersifat open source dan gratis untuk digunakan. Biaya yang harus dikeluarkan oleh client Anda juga akan menjadi lebih kecil karena proses pengerjaan yang lebih simple dan lebih cepat.
3. Memperhatikan faktor keamanan
Framework populer telah banyak digunakan oleh banyak pengembang, dan kemungkinan adanya masalah keamanan atau pun bug telah diperbaiki. Selain itu, framework biasanya juga memiliki komunitas besar yang dapat berperan sebagai penguji jangka panjang. Setiap kali pengguna menemukan celah keamanan, maka mereka dapat memberi tahu tim untuk segera memperbaikinya.
Kekurangan Framework
1. Kurangnya pemahaman bahasa pemrograman
Jika Anda bekerja menggunakan kerangka kerja dan hanya mengetahui sedikit tentang bahasa pemrograman yang digunakan dibaliknya, maka Anda hanya mempelajari mengenai kerangka tersebut. Sehingga pemahaman mengenai bahasa pemrograman menjadi tidak berkembang.
2. Memiliki batasan
Dalam penggunaannya, kerangka ini juga memiliki beberapa batasan yang tidak dapat Anda modifikasi. Sehingga Anda harus bekerja sesuai dengan standar yang digunakan di dalamnya. Oleh karena itu, ketika mengembangkan sebuah aplikasi, Anda harus menggunakan kerangka kerja yang sesuai dengan kebutuhan Anda.
3. Kode Publik
Karena bersifat publik, maka kode dapat digunakan siapa saja termasuk pihak-pihak yang mempunyai niat buruk. Mereka dapat mempelajari cara kerja kode untuk menemukan kelemahan untuk menyerang Anda.
Jenis - Jenis Framework
1. Desktop Framework
Dibawah ini merupakan beberapa framework yang termasuk kedalam kategori desktop framework.
A. Electron
Electron merupakan suatu framework JavaScript yang digunakan untuk mengembangkan aplikasi berbasis desktop. Pada umumnya, JavaScript identik dengan pembuatan website. Oleh karena itu, JavaScript yang digunakan electron ini dirancang dengan menggunakan teknologi HTML, CSS dan JavaScript. Padahal sebenarnya, electron juga dapat ditulis dengan menggunakan bahasa C++. Beberapa aplikasi desktop populer yang dibangun oleh Electron seperti Atom, Slack, WordPress, Skype dan Github desktop.
B. Proton Native
Proton Native merupakan framework JavaScript yang dikembangkan oleh Gustav Hansen untuk merancang aplikasi berbasis desktop. Proton Native memiliki fitur native tools yang mempunyai ukuran yang kecil dan penggunaan sumber kekuatan yang lebih sedikit.
2. Web Framework
Saat ini, terdapat beberapa daftar web framework yang sengaja dirancang untuk mendukung pengembangan aplikasi berbasis web yang akan dijelaskan berikut ini.
A. Django
Django merupakan suatu framework yang berbasis Python dengan menggunakan pola MTV, yaitu Model, Template dan View. Django menawarkan berbagai fitur untuk mengembangkan aplikasi web yang berkualitas, terutama bagian keamanan yang digunakan untuk mencegah terjadinya eksekusi program dilapisan Template. Web framework ini sudah banyak digunakan oleh perusahaan besar seperti Disqus, Pinterest, Instagram dan Quora.
B. Angular JS
Angular JS merupakan framework JavaScript yang sengaja dirilis oleh Google dalam mengembangkan aplikasi web. Bahkan, angular dapat membangun halaman web di sisi client dengan kinerja yang tinggi. Framework ini memiliki konsep MVC (Model, View, Controller). Web framework ini sudah banyak digunakan oleh perusahaan besar seperti Youtube on PS3, Weather dan Netflix.
C. Laravel
Laravel merupakan framework MVC yang dibuat oleh Taylor Otwell pada 2011 dengan menggunakan PHP. Framework ini adalah pengembangan website berbasis MVP yang dirancang untuk meningkatkan kualitas perangkat lunak, yaitu dengan mengurangi biaya pengembangan awal dan biaya pemeliharaan, meningkatkan pengalaman bekerja dengan aplikasi yang menyediakan sintaks ekspresif, jelas dan menghemat waktu. Web framework ini sudah banyak digunakan oleh perusahaan seperti Deltanet Travel dan Neighbourhood Lender.
D. Rails
Rails adalah web framework Model-View-Controller yang ditulis oleh David Heinemeier Hansson. Selain itu, Rails mencakup semua yang diperlukan untuk membuat aplikasi web berbasis database menggunakan Ruby. Web framework ini sudah banyak digunakan oleh perusahaan seperti AirBnB, GitHub, UrbanDictionary, GroupOn dan Shopify.
E. Spring
Spring adalah web framework Model-View-Controller yang dikembangkan oleh Pivotal Software. Framework ini dirancang untuk menciptakan aplikasi web berbasis JVM yang sederhana, portabel, cepat dan fleksibel. Web framework ini sudah banyak digunakan oleh perusahaan seperti Mascus dan Allocine.
F. CodeIgniter
CodeIgniter merupakan framework yang memiliki konsep MVC (Model, View, Controller) untuk membangun sebuah website yang dinamis menggunakan PHP. Dengan menggunakan codeIgniter, developer akan semakin cepat dalam membangun aplikasi web, walaupun memulainya dari awal. Web framework ini sudah banyak digunakan oleh perusahaan seperti Bufferapp dan The Mail and Guardian.
Cara Install Laravel
1. Install Xampp seperti dibawah ini
3. Install Composer seperti dibawah ini
Nama : Yasmin Aulia Ramadhini
Nim : 18523032
Sumber :
https://www.utopicomputers.com/apa-itu-framework-berikut-pengertian-dan-fungsinya/
https://www.nesabamedia.com/pengertian-framework/
https://www.logique.co.id/blog/2019/04/23/kelebihan-dan-kekurangan-framework/






















Comments
Post a Comment